Jumat, 23 Januari 2015

ASSALAMU'ALAIKUM AIBAH

Akhir pekan ini ada kabar gembira buat saya. Istri mau ke malang. Tidak ada acara khusus, hanya mau jenguk suaminya. Memastikan suaminya tidak mabok skripsi. Saya agak kaget karena pulang jumatan sudah ada sesosok akhwat pink yang duduk di ruang tamu. Padahal jika sesuai jadwal, aibah baru nyampe malang jam setengah dua. Mungkin sopir travelnya sudah paham kalo kami sudah kangen berat.

Selama ia di malang, saya belum menyiapkan rencana mau jalan-jalan kemana. Setelah syuro, insyaAllah sama-sama sepakat untuk mengunjungi museum angkut besok pagi. Kencan kok pagi ? karena besok weekend dan di UB lagi mau ada wisuda dan itu berarti macet dari Malang sampe Batu. Jadi pas arek-arek UB wisuda, saya akan jalan-jalan. Sorenya ikut kuliah KLIK, sedangkan hari ahad kami mau datang ke pengajian IKADI. Wisudaku kapan 

Kalo lagi berdua males kemana-mana. Pengennya dirumah aja sambil ngobrol. Maklum, kami dulu gak pacaran, tapi taaruf, sehingga kalo ada momen berdua mending dihabiskan untuk lebih saling mengenal satu sama lain.

Setelah istirahat dan sempet saya tinggal jenguk pakde kaconk yang abis kecelakaan, kita putuskan nyari makan diluar. Warung Steak n Shake, maklum di magetan lebih banyak warung tepo tahu daripada steak, Saya ingat pepatah gak penting makan apa, yang penting makan sama siapa. hehehe.

Cordon Bleu, heu heu heu 

Setelah makan kami beli selimut karena di kos baru saya belum punya selimut, dan warna yang dipilih kebetulan adalah pink. Benar-benar pinky sejati. Mungkin ini hikmah kenapa dulu saya sempat jadi satu-satunya anak rohis yang punya baju pink.

Usia pernikahan saya genap sebulan. Perak masih jauh, apalagi emas. Makanya saya masih jarang nulis dengan tema cinta. Bagi saya cinta perlu pembuktian, yang biasanya melalui cobaan dan ujian. Bahtera baru berlayar sejengkal dari dermaga, apakah pantas menyebut diri sebagai pelaut sejati ? InsyaAllah waktu yang akan menjawab, dan Allah yang akan menguatkan.

Selamat datang di malang Aibah

SEMOGA LEKAS PULIH PAKDE

Hari jum'at dijapri mas awantaufiq lewat WA. Katanya pakde kaconk lagi kena musibah. Awalnya saya gak terlalu shock mengingat pakde kaconk ini lumayan sering jadi langganan musibah. Pernah kecelakaan parah, pernah jadi korban pengeroyokan segerombolan preman, kuliah hingga tujuh tahun, sering jadi korban bully di teater, sering dikira orang madura, dan lain sebagainya.

*Mungkin karena Allah menyiapkan masa depan yang cerah sehingga ujianmu seberat ini pakde*

*SKIP*

Eniwei, kabar musibah pakde kaconk sudah biasa saya dengar, tapi kali ini beda. Kabarnya dirahasiakan. Tidak ada yang tahu dan seharusnya memang tidak seharusnya orang lain tahu. Tapi tetap saja bisa sampai ke telinga saya (Thanks to WA dan para pencuri berita langit). Pakde kecelakaan. Mendengar dari kronologisnya, cukup membuat khawatir. Mobil didepan motornya ngerem mendadak, tabrakan tak terhindarkan dan pakde jatuh ke sisi kanan. Setelah jatuh pakde masih dihantam mobil dari arah berlawanan. Hiiiiiiiii. Cukup membuat saya khawatir.

Alhamdulillah, saat jenguk bersama borhan, mas roby dan mas awantaufiq, beliau terlihat ceria dan baik-baik saja. Hanya luka lecet di beberapa bagian yang awalnya kami sangka memang warna kulitnya seperti itu. Bahu kirinya retak, bahasa jawanya cuil. Sekarang sedang menunggu tindakan pengobatan selanjutnya. Kabar ini dirahasiakan agar tidak merepotkan orang-orang. Karena fanbase pakde di malang cukup besar, sehingga kalo pakde sakit pasti banyak yang jenguk, mungkin sampe ada buku tamu dan pembagian shift. 

Tatapannya nanar memikirkan rakyat

Tapi hebatnya, saat sholat, beliau masih sanggup berdiri dan melakukan gerakan sholat seperti biasa. Meskipun mungkin sambil menahan rasa sakit. Hebatnya lagi, saat kami jenguk, beliau masih sempat berdiskusi mengenai kondisi terkini kota malang, mulai dari isu bus sekolah gratis, pembangunan alun-alun kota, sampai kabar pemilu di beberapa kampus.

Yah, meskipun sering bercanda dan dijadikan bahan bercandaan, pakde tetep orang hebat di mata saya. Ketua kammda pisan rek. Di saat sakitnya pun masih kepikiran hajat hidup orang banyak. Keren pakde.

Semoga lekas pulih ya pakde kaconk. Umat menantikan undangan nikah kontribusimu

WASIAT

Semalam saya ikut pengajian. Agenda rutin tiap kamis malam. Ustadznya cerita bahwa akhir-akhir ini banyak berita kematian yang sampai pada beliau. Entah seniornya, gurunya, bahkan kolega yang usianya lima tahun dibawahnya.

Memang ajal merupakan sebuah keniscayaan. Pasti datang. Hanya saja kita tidak tahu siapa yang bakal duluan, dan dalam kondisi apa kita akan dicabut nyawanya. Apakah dalam kondisi beribadah atau dalam kondisi bermaksiat. Tentunya kita pengen akhir yang baik, dan menurut ustadz kemarin hal tersebut perlu dicita-citakan.

Nah, pembahasan kemarin seputar seberapa serius kita mempersiapkannya ? Salah satu hal yang di sebut berulang-ulang adalah perkara amanah. Apakah saat ajal kita datang, semua amanah telah tertunaikan dengan baik ? adakah utang yang belum terbayar ? adakah hal-hal yang belum terwariskan ?

ilustrasi : bikin wasiat

Maka dari itu penting bagi kita untuk selalu membuat wasiat setiap hari. Wasiat mengenai hal-hal yang menjadi amanah kita, catatan hutang piutang yang di-update tiap hari. Serta yang lebih penting lagi membaginya dengan orang terdekat yang kita percaya.

Gak lucu kalau catatan hutang piutangnya rapi, tapi hanya kita yang tahu. Setelah meninggal, gak ada yang tahu kalau kita masih punya tanggungan. Jadi hikmahnya adalah segeralah menikah, *lho* maksudnya agar istri kita bisa tahu apa-apa saja tanggungan kita dan bisa membereskannya jika sewaktu-waktu kita harus 'pulang'.

Semoga bermanfaat

Rabu, 21 Januari 2015

BAPAK

Bapak saya jualan bensin di depan rumah. Menjelang akad nikah saya, Bapak lebih sering gak jualan, karena sangat sibuk harus ngurus ini itu.

Suatu malam ada orang yang ketok pintu, rupanya pasangan suami istri yang kehabisan bensin. Sayang sekali Bapak sedang gak jualan bensin. Tidak ada stok sama sekali. Kemudian Bapak meminta mereka duduk dan menunggu sementara beliau keluar sebentar. Tak lama Bapak sudah kembali membawa sebotol bensin. Ternyata beliau pergi mencari penjual bensin terdekat (yang bagi saya jaraknya cukup jauh).



Dihitung dengan rumus ekonomi Bapak saya rugi, gak dapat selisih harga, tapi keluar tenaga dan waktu demi mendapatkan bensin untuk orang yang tidak ia kenal dan belum tentu menjadi future customer. Tapi kemudian saya belajar, ada semangat yang ditularkan, bahwa bisnis dalam skala kecil maupun besar bukan semata masalah untung atau rugi. Melayani dan menjadikan bisnis kita bermanfaat untuk orang lain.

Apalagi jika dihadapkan pada keniscayaan bahwa sesungguhnya setiap detik kita sedang berbisnis dengan Allah SWT

“ Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan solat dan menafkahkan sebahagian daripada rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”(Fatir: 29)Bapak saya jualan bensin di depan rumah. Menjelang akad nikah saya, Bapak lebih sering gak jualan, karena sangat sibuk harus ngurus ini itu.

Matur Nuwun Bapak

Selasa, 20 Januari 2015

BUKTI CINTA

"Saya lihat kamu orang yang religius, Kamu minum ?"

"Mohon maaf pak ?"

"Minum, alkohol, tahu lah"

"Tidak pak, saya tidak minum minuman tersebut"

"Kenapa ?"

"Sudah jelas haram pak"

"Kan cuma sedikit, tidak akan membuat kamu mabuk"

"Bagi saya sedikit atau banyak, yang haram tetaplah haram pak......."

"Kamu tahu, klien kita banyak yang dari jepang, mereka suka jika diajak minum. Pekerjaan kita Marketing , bukan sekedar menjual tapi lebih penting untuk menjaga agar kita bisa terikat secara emosional dengan klien. Sudah jadi kebiasaan di perusahaan ini, itulah cara kita menjamu klien, apa Anda bisa menyesuaikan diri dengan hal tersebut ?." Ujar HRD meneruskan kata-kata nya dengan pertanyaan pamungkas.

Pemuda yang ada dihadapannya hanya terdiam. Ia tahu pekerjaan ini amat penting baginya. Ia adalah harapan keluarga, dan pekerjaan ini adalah harapannya, setelah berkali-kali ditolak oleh banyak perusahaan. 

Ia bisa saja mengatakan "Saya bisa menyesuaikan pak" meskipun selanjutnya ia bisa saja tak melakukannya. Tetap menjauhi minuman keras yang jelas bertolak belakang dengan prinsip yang dianutnya. 

Tapi baginya, ini perkara prinsip. Tak ada toleransi sedikitpun. Ia yakin rejeki yang baik didapatkan dengan cara yang baik pula. Meskipun keluarganya membutuhkan, ia tak sampai hati jika harus menyuapkan rejeki yang didapatkan dengan cara yang tidak baik pada keluarganya. 

Sudah puluhan tes kerja ia jalani, tak satupun yang menjadi rejekinya. Padahal ia anak sulung, harapan dan tumpuan keluarga. Kondisi tersebut cukup memberinya alasan untuk mengatakan "Saya tidak punya pilihan lain"

Tapi baginya, inilah pilihan. Melepas prinsipnya dan mendapatkan pekerjaan, atau memegang prinsipnya dengan merelakan kesempatan bekerja di perusahaan tersebut. Akhirnya Ia memilih lapar, meskipun disekitarnya ada makanan, yang ia tahu bukan didapatkan dengan cara halal. 


Pintu ruang interview terbuka perlahan. Pemuda itu keluar dan meninggalkan ruangan. Hanya butuh beberapa langkah dan air mata sudah hampir tak terbendung mengalir dari matanya. Bukan karena ia tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, tapi karena alasan yang lebih mulia. 

"Ya Allah, semoga ini menjadi bukti cintaku pada-Mu" mungkin demikian batinnya dalam hati.

Ini adalah kisah nyata seorang sahabat SMA saya. Semoga Allah menguatkanmu kawan. Semoga jadi bukti cintamu pada Allah. Ingatlah, Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.  

Syaikh as-Sa’di rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan menggantikan untuknya yang lebih baik darinya. Barangsiapa yang menundukkan pandangannya maka Allah akan menjadikan mata hatinya kembali bersinar.” (Taisir al-Karim ar-Rahman, sebagaimana dalam al-Majmu’ah al-Kamilah [5/409])

MENDADAK SURABAYA

Minggu malem, leyeh-leyeh sambil ngrumpi di grup mudins, haha-hihi, ngobrol kemana-mana sampe akhirnya mendadak shock setelah baca berita duka dari Liyani. Ayahnya ushaf dirawat di RS Soetomo Surabaya, bersiap untuk menjalani operasi tumor otak. Liyani juga ngomong kalo operasi tersebut membutuhkan banyak cadangan golongan darah O. Berangkatlah Liyani dan Usludin ke Surabaya dengan niat mau donor darah untuk cadangan darah operasi ayahnya Ushaf. Pakde Dhoni juga dengan sigap mengumpulkan anak buahnya yang di Surabaya untuk siap-siap jika ayahnya Ushaf masih butuh tambahan darah. 

Saya sendiri dapet kabar itu termasuk telat karena sempet kehabisan paket data seluler. Dari pagi juga ada acara dauroh. Akhirnya saya putuskan untuk berangkat senin siang. Saya pengen ngajak istri karena golongan darah istri saya O. Tapi ternyata istri saya gak memenuhi syarat berat badan :D hahaha. Gagal lah ia berangkat ke Surabaya. 

HARI 1

Beragkat dari Malang, saya dijemput Fu di terminal bungurasih. Terminal ini gak banyak berubah, dulu waktu bujang saya sering ke terminal ini. Banyak pengalaman mulai dari ketiduran di masjid, lari-lari ngejar bis terakhir, hingga dideketin om-om genit berkaus pink *naudzubillah*

Pas perjalanan ke kontrakannya Fu, hujan deras turun, eh lebih mirip ditumpahkan dari langit. Seolah-olah di atas awan Surabaya waktu itu ada ember besar berisi air yang diguyurkan tanpa ampun. Saya dan Fu sama-sama pake mantel tapi tetep aja kebasahan. Kata orang kampung saya kebloh cyin. Belum nyampe kontrakan kegigihan kami masih diuji dengan banjir yang mengepung wilayah sekitar kontrakan Fu. Meskipun banjir cukup tinggi, Alhamdulillah mesin motor nya gak sampe mati, dan akhirnya kami sampai di kontrakan dengan selamat disambut puluhan kecoa yang berbaris di dinding dalam rangka menyelamatkan diri dari banjir *jijik*

Banjirnya Surabaya, gak nyantai blas

Nyampe kontrakan kami ganti baju, dan karena saya gak prepare untuk menginap (awalnya mau jenguk dan langsung pulang) saya gak bawa baju ganti. Alhamdulillah Fu dengan segala kemurahan hati bersedia meminjamkan celana yang ukurannya mirip ukuran model-model catwalk, sempiiiit banget. *Mungkin saya aja yang harus diet*

Keingingan untuk menjenguk ke Soetomo harus diurungkan karena banjir dimana-mana. Ica yang kerja di sana ngomong kalo Soetomo terendam banjir selutut. Akhirnya saya putuskan untuk jenguk besok paginya sekalian saat operasi. 

Nah, saya teringat kalo hari itu Yanu lagi milad. Saya langsung kontak Ica untuk bikin kejutan kecil buat suaminya, mumpung saya di surabaya gitu. Akhirnya kami sepakat beli kue di Superindo dengan alasan jarak. Deal. Saya dan Fu nunggu hujan reda, sambil ngobrol. Hujan selesai, kami masih lanjut ngobrol sambil nunggu banjir surut (T_T).

Karena gak surut-surut, dan waktu udah jam 9 malem, kami mengutus pasukan perintis untuk melihat apakah banjir ini bisa dilalui motor atau tidak. Sayang pasukan perintis tidak memberi kabar. Mungkin ia tidak memberi kabar karena terlalu sibuk menyelamatkan diri.
*Semoga ia tenang di sana* *Moment Of Silence*.
Nekatlah kami berangkat menerjang banjir. Itu pengalaman pertama saya nerjang banjir tinggi. Naik motor berasa naik speedboat di Bali. 

Setelah menerjang banjir di sepanjang jalan, sampai juga di Superindo, beli kue dan langsung cus ke rumah Yanu. Di sana kita ngobrol, kemudian modus minta dibelikan nasi goreng ke Yanu. Pas yanu pergi kita matiin lampunya dan pas Yanu balik : Surpriseeeeeeeeee !!

Superindo punya :D

Yanu & Ica : Alhamdulillah, gak sempet melewati jomblo perak, hehe


Sayang sekali sesi pesan kesan dan doa dan harapan untuk Yanu kelupaan. :( 
Akhirnya malam itu kami habiskan dengan makan nasi goreng porsi jumbo, ngobrol ngalor-ngidul sampe jam setengah satu. Setelah itu suasana hening sambil sesekali terdengar dengkuran bersahutan. 

HARI 2

Pagi-pagi kami beres-beres rumah, belanja, masak. Sebenernya Yanu yang melakukan itu semua, sedangkan Saya dan Liyani ngobrol, Fu tidur dan Ica sedang... ah sudahlah...

Setelah itu kami sarapan pecel buatan sendiri, mandi gantian dan berangkat ke RS. Di RS kami gak sempat ketemu bapaknya Ushaf karena sudah masuk kamar operasi sejak setengah tujuh, sedangkan kami baru nyampe jam sembilan pagi. 

Orang Magetan sarapannya Pecel asli Magetan


Ternyata ini pengalaman donor pertama Liyani dan Udin, meskipun akhirnya Udin batal donor karena sedang memiliki flu. Kami sempat merasa bersalah jangan-jangan itu karena kami ajak begadang semalam, syukurlah bukan hehehe. Jam 1 siang setelah sholat dhuhur, saya pamit pulang duluan diantar Fu sampe bungurasih. 

Perjalanan mendadak ke surabaya, emosi saya diajak naik turun kaya rollercoaster. Sedih karena bapaknya Ushaf sedang sakit dan harus menjalani operasi besar. Seneng karena ketemu banyak temen lama, Yanu milad ke 25 tanpa menyandang status jomblo lagi, dan dapat kesempatan nginep di rumah kontrakan barunya. 

Yah, begitulah hidup, susah dan senang selalu beriringan. Semoga masing-masing pihak dapat mengambil hikmahnya karena tidak ada satupun kejadian yang terjadi tanpa suatu alasan. 

Semoga lekas sembuh bapaknya Ushaf :)

*di RS gak foto-foto ya, menghormati ushaf dan keluarganya

Senin, 19 Januari 2015

KLINIK NIKAH - KLIK

Setiap sabtu sore saya punya agenda rutin, kuliah. Kali ini kuliahnya beda. Kuliah yang saya ikuti kuliah nikah. Jadi hingga sekitar dua belan kedepan, sabtu sore saya akan banyak berisi pembahasan seputar pernikahan, mulai persiapan hingga kehidupan pasca pernikahan. 

Nama kelas yang saya ikuti : KLIK - KLINIK NIKAH. Logonya pink unyu-unyu dan tagline nya cukup 'mengundang' : separuh agamamu di sini. Awalnya saya berpikir ini biro jodoh, tempat menemukan separuh agama (kiasan untuk jodoh), hehehe. Tapi kemudian saya sadar bahwa tidak semua pernikahan bisa menggenapkan separuh agama, jadi ikut kuliah KLIK ini bisa bantu kita untuk mewujudkan pernikahan dan rumah tangga yang sakinah, mawaddah warahmah sehingga bisa menjadi sarana menggenapkan separuh agama. 

Tagline nya cukup memancing para jomblo untuk ikutan

Konon katanya, saya adalah peserta non-jomblo pertama yang ikut perkuliahan ini. Sehingga di beberapa materi awal mengenai persiapan pranikah, saya jarang mencatat karena udah ngalamin. Hehehe... tapi ikut forum tanpa bawa catatan itu bagaikan sayur bening tanpa bayem... gak lengkap, seperti gak dapet ilmu apa-apa. Jadi saya niatkan sebulat mungkin untuk selalu bawa catatan, meskipun untuk materi-materi yang sudah saya pahami. 

Klinik ini dibuat oleh Al ustadz Yosi Al Muzanni, yang biasa saya panggil mas Yosi. Awalnya beliau membuat buku berjudul Nikaphobia, yang dari judulnya bisa ditebak ini adalah buku kompor untuk menikah, hahaha. Nah, Klinik Nikah ini (Mungkin) didirikan sebagai tindak lanjut dari buku tersebut. Selain kelas tiap pekan, ada kulsap (kuliah wassap) tugas akhir, sharing inspiratif bersama tokoh / artis dan rihlaaaaaaaah ! ini yang paling saya tunggu-tunggu. haha..

NIKAPHOBIA - Bukunya Ustadz Yosi


Materi sabtu kemarin diisi langsung oleh perwakilan KUA, saya lupa siapa nama beliau karena melewatkan sesi kenalan pemateri alias datang telat. Materi yang dijelaskan lebih banyak seputar hal-hal administratif mengenai pencatatan nikah di KUA. 

Saya sendiri lebih banyak gak konsen ke materi. Sepanjang materi berlangsung saya malah banyak mikir bahwa penyelenggaraan kuliah pranikah semacam ini akan sangat bagus jika diadakan oleh KUA. Sehingga fungsi KUA tidak hanya sebagai lembaga pencatatan pernikahan saja, tetapi juga lembaga yang melakukan pendampingan pra dan pasca nikah. 

Siapa tahu KUA nanti juga bisa melakukan sertifikasi jomblo, sehingga orang yang akan menikah punya kesiapan yang tersertifikasi, serta menjadi lebih yakin untuk segera menikah karena punya bekal kesiapan tak hanya segi materi tapi juga persiapan fisik, mental dan pengetahuan. 

Ini peserta KLIK Angakatan 1, sori yang Angkatan ke 3 belum foto-foto, masih pada jaim

KLIK Sharing bersama Habiburrahman El Sirazy, penulis AAC dan KCB 

Well, semoga saya istiqomah untuk ikut kuliah nya KLIK. Saya udah janji gak mau bolos lagi, selain eman sama ilmu dan suasana ukhuwah saat ketemu temen-temen, setiap bolos akan dikenakan sanksi setor satu buah buku ke panitia >_< 

Sabtu, 17 Januari 2015

(UN-)BEAUTY PEAGENT

Dua hari yang lalu saya sempat baca berita di koran Jawa Pos, tentang pemenang kontes miss-missan yang tewas usai menjalani prosedur sedot lemak. Beberapa beritanya bisa dibaca disini :




Buat saya ini sebuah ironi. Sudah sejak lama industri 'kontes kecantikan' dikritik sebagai penjahat yang selalu meneror gadis gadis muda dengan menentukan standar kecantikan yang gak masuk akal bagi mereka. Cantik itu harus tinggi, putih, skinny, dan ukuran ukuran lain. 

Para pelaku industri beauty pageant berkilah bahwa mereka mengakomodir segala ragam kecantikan dan lebih mementingkan inner beauty. Tapi setiap tahun di setiap penyelenggaraannya, yang lolos seleksi selalu perempuan dengan kriteria yang sangat stereotyped. 

Mengenai inner beauty, bagi saya terdengar ironis dan sangat hipokrit. Lihat saja bagaimana wajah peserta kontes kecantikan di Korea yang 'seragam'. Atau bisa dilihat juga betapa banyak perempuan yang harus terjangkit anoreksia, bulimia, atau memaksa menjalani prosedur operasi yang beresiko demi bisa fit in dalam kompetisi semacam itu. 

Korean Beauty Pageant Contest, wajahnya sama, rambutnnya aja yang beda


Nah, ini malah panitia menjadikan prosedur operasi sedot lemak sebagai hadiah, padahal si korban sudah berkali-kali menolak dan lebih memilih untuk berolahraga saja untuk menghilangkan lemak. Gila ! Panitianya sudah tidak waras. Mungkin mereka lelah dan lupa bahwa semua kompetisi kecantikan ini harusnya all about inner beauty. 

Something needs to be changed, or stopped. 
Saya kasihan dengan banyaknya gadis gadis yang menghbiskan masa muda mereka dengan rasa minder karena merasa gak cantik. Atau sebenarnya yang terjadi adalah kecantikan mereka tidak sama dengan apa yang dikatakan cantik oleh TV yang mereka miliki. Semangat untuk bisa berprestasi harus dibunuh rasa minder hanya karena mereka kurang tinggi, kurang langsing, kurang putih, kurang... ah... buat apa semua itu ? hanya untuk perhatian saja. 

Padahal kecantikan sesungguhnya adalah saat ada penerimaan terhadap diri sendiri, kepercayaan diri. Bangga dengan diri kita apa adanya, warna kulit, bentuk tubuh, jenis rambut. Kecantikan adalah merasa nyaman dengan diri kita apa adanya. 



Pada akhirnya saya selalu menganggap bahwa kontes kontes kecantikan itu tak pernah tulus mengangkat tema mengenai inner beauty. Mereka hanya kepanjangan tangan dari industri, motifnya ? jelas uang. 

Agar produk pemutih kulit tetap laku, agar produk peninggi dan pelangsing badan tetap laku, agar kosmetik tetap laku. Agar gadis-gadis muda menghabiskan seluruh harta mereka untuk membeli kosmetik tanpa menyadari bahwa satu-satunya yang bisa mempercantik mereka adalah apa yang ada dalam diri mereka. Pretty hurts. 

Jumat, 16 Januari 2015

COBA LAGI

Pernah punya pengalaman dengan energi lebih ? Begitu semangat, banyak hal yang ingin kita lakukan tapi gak ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Akhirnya nganggur dengan energi yang meluap-luap.

Saya lagi mengalaminya sekarang. Saya membatasi untuk tidak melakukan aktivitas apapun selain skripsi. Tapi mengerjakan skripsi juga tidak sampai 24 jam, ada saat pikiran stuck. Apalagi setelah menyerahkan draft ke dosen pembimbing kemudian menunggu feedback dari dosen yang waktu tunggunya bisa berhari-hari, energi bisa meluap-luap tapi gak ada yang bisa dikerjakan untuk menyalurkannya.

Akhirnya saya teringat hobi lama yang tidak pernah sata tekuni secara serius, ngeblog. hahaha. Setiap kali bikin blog selalu gak istiqomah. Yaaah,... anggap saja ini blog hanya untuk menyalurkan energi berlebih.

Sebenarnya sudah ada blog di petak sebelah, tapi format nya sudah kadung tersetting rapi jali, pake quote-quote yang lumayan buat narsis, jadi bikin baru saja. Biar lebih bisa bebas curhat dengan bahasa yang nyantai...

Bismillah, semoga bermanfaat. Kalo blog ini gak istiqomah, saya akan coba lagi, coba terus hingga Allah menghentikanku.